Mobilitas sosial adalah salah satu konsep kunci dalam studi IPS yang diajarkan di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Konsep ini menjadi jembatan penting untuk memahami dinamika masyarakat, perubahan status, dan bagaimana individu serta kelompok dapat bergerak naik atau turun dalam struktur sosial. Di Kelas 8 Semester 1, pemahaman mendalam tentang mobilitas sosial sangat krusial karena menjadi fondasi untuk menganalisis fenomena sosial yang lebih kompleks di jenjang pendidikan selanjutnya.
Artikel ini akan mengupas tuntas contoh-contoh soal IPS Kelas 8 Semester 1 yang berfokus pada mobilitas sosial. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif bagi siswa, guru, maupun orang tua mengenai berbagai aspek mobilitas sosial, mulai dari definisi, jenis-jenisnya, faktor pendorong dan penghambat, hingga dampaknya bagi masyarakat. Dengan berlatih soal-contoh ini, diharapkan pemahaman siswa akan semakin terasah, dan mereka mampu mengidentifikasi serta menganalisis fenomena mobilitas sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami Konsep Dasar Mobilitas Sosial
Sebelum kita masuk ke contoh soal, mari kita segarkan kembali ingatan kita tentang konsep dasar mobilitas sosial.
-
Definisi Mobilitas Sosial: Mobilitas sosial adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain. Perpindahan ini bisa terjadi ke lapisan yang lebih tinggi (mobilitas sosial naik), ke lapisan yang lebih rendah (mobilitas sosial turun), atau hanya berpindah posisi tanpa perubahan status yang signifikan (mobilitas sosial horizontal).
-
Jenis-jenis Mobilitas Sosial:
- Mobilitas Vertikal: Perpindahan status sosial ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah.
- Mobilitas Sosial Naik (Social Climbing): Peningkatan status sosial, misalnya dari keluarga miskin menjadi kaya, dari karyawan menjadi pengusaha sukses, atau dari siswa biasa menjadi lulusan terbaik.
- Mobilitas Sosial Turun (Social Sinking): Penurunan status sosial, misalnya dari pengusaha sukses menjadi bangkrut, dari pejabat tinggi menjadi pesakitan, atau dari keluarga terpandang menjadi terlantar.
- Mobilitas Horizontal: Perpindahan posisi dalam struktur sosial yang sama. Contohnya, seorang guru yang pindah sekolah, seorang karyawan yang pindah divisi dalam perusahaan yang sama, atau seorang dokter yang pindah rumah sakit. Status sosialnya tidak berubah, hanya posisinya saja.
- Mobilitas Antargenerasi: Perubahan status sosial yang terjadi antar generasi dalam satu garis keturunan. Misalnya, ayah seorang petani, namun anaknya berhasil menjadi seorang insinyur.
- Mobilitas Intragenerasi: Perubahan status sosial yang dialami oleh satu individu sepanjang hidupnya. Misalnya, seorang anak jalanan yang berhasil menjadi seorang pengusaha sukses.
- Mobilitas Vertikal: Perpindahan status sosial ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah.
-
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial:
- Faktor Ekonomi: Kemiskinan atau kekayaan dapat menjadi pendorong seseorang untuk meningkatkan atau mempertahankan statusnya.
- Faktor Pendidikan: Akses terhadap pendidikan berkualitas seringkali menjadi jalan utama untuk meningkatkan status sosial.
- Faktor Politik: Kebijakan pemerintah, kepemimpinan yang baik, atau bahkan konflik dapat memengaruhi pergerakan sosial.
- Faktor Demografi: Pertumbuhan penduduk, migrasi, dan perubahan komposisi penduduk dapat memengaruhi mobilitas sosial.
- Faktor Keinginan untuk Maju: Dorongan internal individu untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
- Keterbukaan Struktur Sosial: Masyarakat yang lebih terbuka memungkinkan individu dari berbagai latar belakang untuk mencapai posisi yang lebih tinggi.
-
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial:
- Kemiskinan Ekstrem: Keterbatasan sumber daya menjadi hambatan utama.
- Diskriminasi: Perbedaan suku, ras, agama, gender, atau status sosial dapat menghalangi seseorang untuk naik kelas.
- Struktur Sosial yang Tertutup: Adanya kasta atau sistem kelas yang kaku.
- Kurangnya Pendidikan dan Keterampilan: Ketiadaan bekal yang memadai untuk bersaing di pasar kerja.
- Tradisi dan Adat Istiadat: Aturan-aturan yang membatasi pergerakan individu.
- Stereotip dan Prasangka: Pandangan negatif terhadap kelompok tertentu.
Contoh Soal IPS Kelas 8 Semester 1 tentang Mobilitas Sosial
Mari kita selami berbagai tipe soal yang sering muncul, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, hingga esai.
Bagian A: Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
-
Perpindahan individu atau sekelompok orang dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya merupakan definisi dari…
a. Stratifikasi sosial
b. Diferensiasi sosial
c. Mobilitas sosial
d. Integrasi sosialPembahasan: Soal ini menguji pemahaman definisi dasar mobilitas sosial. Jawaban yang benar adalah (c) karena secara lugas menjelaskan arti dari mobilitas sosial.
-
Seorang anak petani yang berhasil menjadi seorang dokter merupakan contoh dari mobilitas sosial…
a. Horizontal antargenerasi
b. Vertikal antargenerasi
c. Horizontal intragenerasi
d. Vertikal intragenerasiPembahasan: Perubahan status terjadi antara generasi (ayah petani, anak dokter), dan statusnya meningkat (naik). Oleh karena itu, jawabannya adalah (b) mobilitas vertikal antargenerasi.
-
Contoh mobilitas sosial horizontal adalah…
a. Seorang siswa pindah dari SMA A ke SMA B.
b. Seorang karyawan yang dipromosikan menjadi manajer.
c. Seorang pedagang kaki lima yang membuka toko besar.
d. Seorang seniman yang karyanya tidak laku sehingga menjadi pengangguran.Pembahasan: Mobilitas horizontal berarti perpindahan posisi tanpa perubahan status. Pilihan (a) menggambarkan perpindahan sekolah dengan tingkatan yang sama, sehingga statusnya tetap sama sebagai siswa SMA. Pilihan (b) dan (c) adalah mobilitas vertikal naik, sedangkan (d) adalah mobilitas vertikal turun.
-
Salah satu faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial adalah…
a. Keterbatasan akses pendidikan
b. Diskriminasi rasial
c. Keinginan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik
d. Struktur sosial yang tertutupPembahasan: Soal ini menguji pemahaman tentang faktor pendorong. Keinginan untuk maju (c) adalah dorongan internal yang kuat untuk meningkatkan status. Pilihan (a), (b), dan (d) justru merupakan faktor penghambat.
-
Dalam masyarakat feodal yang memiliki sistem kasta, mobilitas sosial cenderung…
a. Tinggi karena banyak kesempatan
b. Rendah karena struktur sosialnya tertutup
c. Tinggi karena adanya persaingan ketat
d. Rendah karena faktor ekonomiPembahasan: Masyarakat dengan sistem kasta sangat kaku dan tertutup. Seseorang terlahir dalam kasta tertentu dan sulit untuk berpindah ke kasta lain, sehingga mobilitas sosialnya sangat rendah. Jawaban yang tepat adalah (b).
-
Seorang pengusaha sukses yang mengalami kebangkrutan dan harus kembali bekerja sebagai karyawan biasa, merupakan contoh mobilitas sosial…
a. Naik antargenerasi
b. Turun intragenerasi
c. Naik intragenerasi
d. Turun antargenerasiPembahasan: Perubahan status terjadi pada satu individu (pengusaha menjadi karyawan) sepanjang hidupnya, dan statusnya menurun. Ini adalah mobilitas vertikal turun intragenerasi. Jawaban yang tepat adalah (b).
-
Pemerintah memberikan beasiswa penuh kepada siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Kebijakan ini bertujuan untuk…
a. Menghambat mobilitas sosial
b. Mendorong mobilitas sosial naik
c. Memperkuat mobilitas sosial horizontal
d. Menghambat mobilitas sosial antargenerasiPembahasan: Pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu adalah upaya pemerintah untuk membuka peluang pendidikan yang lebih luas, sehingga mendorong mereka untuk naik ke jenjang sosial yang lebih tinggi. Jawaban yang tepat adalah (b).
-
Perbedaan gender yang menghalangi perempuan untuk mendapatkan posisi kepemimpinan di beberapa bidang pekerjaan merupakan contoh dari faktor penghambat mobilitas sosial, yaitu…
a. Kemiskinan
b. Diskriminasi
c. Struktur sosial tertutup
d. Kurangnya pendidikanPembahasan: Perbedaan perlakuan berdasarkan gender yang membatasi kesempatan adalah bentuk diskriminasi. Jawaban yang tepat adalah (b).
-
Perubahan status sosial yang dialami oleh seorang individu sepanjang masa hidupnya disebut mobilitas sosial…
a. Antargenerasi
b. Horizontal
c. Vertikal
d. IntragenerasiPembahasan: Pertanyaan ini secara langsung menanyakan definisi mobilitas intragenerasi. Jawaban yang tepat adalah (d).
-
Dampak positif mobilitas sosial bagi masyarakat adalah…
a. Meningkatnya kesenjangan sosial
b. Terjadinya konflik antarkelas
c. Munculnya inovasi dan kreativitas
d. Terhambatnya pembangunan ekonomiPembahasan: Mobilitas sosial yang sehat memungkinkan individu yang memiliki potensi untuk naik ke posisi yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat mendorong inovasi, kreativitas, dan produktivitas masyarakat secara keseluruhan. Jawaban yang tepat adalah (c).
Bagian B: Isian Singkat
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
-
Perpindahan posisi dalam struktur sosial yang sama tanpa perubahan status disebut mobilitas sosial _____________________.
Jawaban: Horizontal -
Seorang pegawai negeri yang awalnya memiliki jabatan eselon IV, kemudian dipromosikan menjadi eselon III, mengalami mobilitas sosial vertikal _____________________.
Jawaban: Naik -
Faktor yang menghambat mobilitas sosial karena adanya prasangka dan pandangan negatif terhadap kelompok tertentu adalah _____________________.
Jawaban: Diskriminasi / Stereotip -
Dalam sistem kasta di India, seseorang tidak dapat berpindah dari kasta _____________________ ke kasta lain.
Jawaban: Brahmana (atau kasta manapun, tergantung konteks pertanyaan, namun intinya sistem kasta bersifat tertutup). -
Kesempatan yang luas bagi setiap individu untuk memperbaiki nasibnya merupakan ciri dari struktur sosial yang _____________________.
Jawaban: Terbuka -
Seorang anak yang sebelumnya hidup dalam kemiskinan tetapi berhasil menempuh pendidikan tinggi dan menjadi seorang profesional, mengalami mobilitas sosial _____________________.
Jawaban: Naik -
Contoh mobilitas sosial turun adalah ketika seorang politisi yang tadinya menjabat sebagai menteri, kemudian tersangkut kasus korupsi dan harus mundur dari jabatannya serta dipenjara. Kejadian ini disebut mobilitas sosial vertikal _____________________.
Jawaban: Turun -
Mobilitas sosial _____________________ adalah perubahan status sosial yang terjadi pada satu keturunan.
Jawaban: Antargenerasi -
Ketersediaan lapangan kerja yang memadai merupakan salah satu faktor _____________________ mobilitas sosial.
Jawaban: Pendorong -
Dampak negatif mobilitas sosial adalah dapat memicu _____________________ jika tidak dikelola dengan baik.
Jawaban: Kesenjangan sosial / Konflik sosial
Bagian C: Esai
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan terperinci!
-
Jelaskan perbedaan antara mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal! Berikan masing-masing satu contoh konkret dalam kehidupan masyarakat Indonesia!
Contoh Jawaban:
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok dari satu tingkatan ke tingkatan lain yang tidak sederajat. Mobilitas vertikal ini bisa bersifat naik (social climbing) atau turun (social sinking).- Contoh Mobilitas Vertikal Naik: Seorang nelayan di desa yang tekun bekerja dan berhasil mengumpulkan modal, lalu membuka usaha budidaya ikan yang sukses sehingga menjadi pengusaha perikanan besar dan memiliki kesejahteraan yang jauh lebih baik daripada ayahnya.
- Contoh Mobilitas Vertikal Turun: Seorang pegawai bank yang terlilit hutang judi dan terpaksa menjual asetnya, akhirnya diberhentikan dari pekerjaannya dan harus hidup serba kekurangan.
Sementara itu, mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok ke posisi lain yang masih berada pada tingkatan yang sederajat. Tidak ada perubahan status sosial yang signifikan dalam mobilitas ini.
- Contoh Mobilitas Horizontal: Seorang guru SMP di Jakarta yang pindah mengajar ke SMP lain di Bandung. Meskipun pindah lokasi dan sekolah, profesinya tetap sebagai guru SMP, sehingga status sosialnya tidak berubah.
-
Sebutkan dan jelaskan minimal tiga faktor pendorong mobilitas sosial! Berikan contoh nyata untuk masing-masing faktor tersebut!
Contoh Jawaban:
Tiga faktor pendorong mobilitas sosial adalah:a. Faktor Pendidikan: Akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi membuka peluang besar bagi seseorang untuk meningkatkan status sosialnya. Pendidikan membekali individu dengan pengetahuan, keterampilan, dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan bergaji tinggi.
- Contoh: Seorang anak dari keluarga petani yang mendapatkan beasiswa hingga jenjang S2 di luar negeri, setelah kembali ia bisa bekerja sebagai dosen universitas ternama atau menjadi peneliti yang memiliki status sosial dan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan keluarganya.
b. Faktor Ekonomi: Kondisi ekonomi yang membaik, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan, dapat mendorong mobilitas sosial. Kesempatan untuk berwirausaha, berinvestasi, atau mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak memungkinkan seseorang untuk meningkatkan taraf hidupnya.
- Contoh: Seorang karyawan swasta yang rajin menabung dan berinovasi, akhirnya berhasil mendirikan perusahaan startup di bidang teknologi yang berkembang pesat. Keberhasilan usahanya ini mengangkat status sosial dan ekonominya secara signifikan.
c. Faktor Keinginan untuk Maju (Ambisi): Dorongan internal dari dalam diri individu untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, lebih sukses, dan lebih bermakna merupakan motivasi kuat untuk bergerak naik dalam struktur sosial. Keinginan ini mendorong individu untuk terus belajar, berusaha keras, dan tidak mudah menyerah.
- Contoh: Seorang anak muda yang berasal dari keluarga sederhana, namun memiliki impian besar untuk menjadi seorang arsitek ternama. Ia belajar dengan giat, mengikuti berbagai kompetisi desain, dan tidak ragu mengambil pekerjaan magang di perusahaan arsitektur besar, hingga akhirnya ia berhasil mewujudkan impiannya.
-
Mengapa diskriminasi dapat menjadi faktor penghambat mobilitas sosial? Berikan contoh diskriminasi yang sering terjadi di Indonesia dan dampaknya terhadap mobilitas sosial!
Contoh Jawaban:
Diskriminasi menjadi faktor penghambat mobilitas sosial karena ia menciptakan hambatan yang tidak adil bagi individu atau kelompok tertentu untuk mengakses kesempatan yang sama. Diskriminasi berarti perlakuan tidak adil berdasarkan ras, suku, agama, gender, usia, orientasi seksual, atau status sosial tertentu. Hal ini menyebabkan kelompok yang didiskriminasi kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang layak, pekerjaan yang baik, atau bahkan hak-hak dasar lainnya, sehingga mereka sulit untuk naik kelas sosial.- Contoh Diskriminasi di Indonesia:
- Diskriminasi Berbasis Gender: Di beberapa sektor pekerjaan, perempuan masih seringkali dianggap tidak mampu menduduki posisi kepemimpinan atau pekerjaan yang dianggap "berat". Akibatnya, perempuan dengan kualifikasi yang sama dengan laki-laki mungkin lebih sulit untuk mendapatkan promosi atau peluang karir yang setara.
- Diskriminasi Berbasis Etnis/Suku: Di beberapa daerah atau lingkungan, anggota suku minoritas mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, akses permodalan, atau bahkan perlakuan yang sama dalam pelayanan publik karena prasangka dan stereotip negatif terhadap suku mereka.
- Diskriminasi Berbasis Status Ekonomi: Orang-orang dari keluarga miskin terkadang dianggap tidak mampu bersaing atau tidak memiliki "jaringan" yang cukup untuk menduduki posisi tertentu, meskipun mereka memiliki potensi dan kualifikasi yang memadai.
Dampak dari diskriminasi ini adalah terciptanya jurang pemisah yang semakin lebar antara kelompok yang didiskriminasi dan kelompok yang beruntung. Mereka yang didiskriminasi akan kesulitan untuk keluar dari lingkaran kemiskinan atau status sosial yang rendah, sementara kelompok yang beruntung akan semakin mudah mengakses sumber daya dan peluang. Ini tentu saja menghambat terciptanya masyarakat yang adil dan merata.
- Contoh Diskriminasi di Indonesia:
-
Bagaimana mobilitas sosial antargenerasi dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat? Jelaskan dengan memberikan contoh!
Contoh Jawaban:
Mobilitas sosial antargenerasi adalah perubahan status sosial yang terjadi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mobilitas ini memiliki peran penting dalam membentuk dan memengaruhi struktur sosial masyarakat.Jika mobilitas sosial antargenerasi cenderung naik, artinya banyak individu dari generasi muda yang berhasil mencapai status sosial lebih tinggi daripada orang tua mereka, maka struktur sosial masyarakat akan menjadi lebih dinamis dan terbuka. Hal ini menunjukkan adanya kesempatan yang lebih luas bagi individu untuk memperbaiki nasibnya, yang pada gilirannya dapat mengurangi kesenjangan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih meritokratis (berbasis prestasi).
- Contoh: Di era modern ini, banyak anak dari keluarga pedagang kecil yang berhasil menempuh pendidikan tinggi dan menjadi profesional seperti dokter, insinyur, atau pengusaha sukses. Kenaikan status sosial ini, jika terjadi secara masif, akan mengubah struktur sosial masyarakat yang sebelumnya mungkin didominasi oleh pewarisan status dari orang tua. Generasi baru ini kemudian dapat berkontribusi lebih besar pada pembangunan ekonomi dan sosial, bahkan mungkin membentuk kelas sosial baru yang lebih berpendidikan dan memiliki kekuatan ekonomi yang signifikan.
Sebaliknya, jika mobilitas sosial antargenerasi cenderung turun atau sangat rendah, ini menunjukkan bahwa struktur sosial masyarakat cenderung tertutup atau statis. Kesempatan untuk naik kelas sangat terbatas, dan status seseorang lebih banyak ditentukan oleh garis keturunan atau warisan. Hal ini bisa memicu ketidakpuasan, potensi konflik sosial, dan menghambat kemajuan masyarakat karena potensi individu tidak dapat berkembang secara optimal.
-
Analisis dampak positif dan negatif mobilitas sosial bagi individu dan masyarakat!
Contoh Jawaban:
Mobilitas sosial, baik naik maupun turun, memiliki dampak yang signifikan baik bagi individu maupun masyarakat.Dampak Positif:
-
Bagi Individu:
- Peningkatan Kesejahteraan: Mobilitas sosial naik memungkinkan individu untuk mencapai tingkat kesejahteraan ekonomi yang lebih baik, memenuhi kebutuhan hidup, dan meningkatkan kualitas hidup.
- Pengembangan Potensi Diri: Kesempatan untuk berpindah ke posisi yang lebih tinggi seringkali menuntut individu untuk terus belajar, mengembangkan keterampilan, dan mengaktualisasikan potensinya.
- Peningkatan Kepercayaan Diri: Keberhasilan dalam mobilitas sosial dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri individu.
-
Bagi Masyarakat:
- Meningkatkan Motivasi dan Produktivitas: Adanya kesempatan untuk naik kelas mendorong individu untuk bekerja lebih keras dan berinovasi, yang secara kolektif meningkatkan produktivitas masyarakat.
- Munculnya Inovasi dan Kreativitas: Individu yang berhasil naik kelas seringkali membawa ide-ide baru dan perspektif segar yang dapat memicu inovasi di berbagai bidang.
- Stabilitas Sosial (jika dikelola dengan baik): Mobilitas sosial yang memungkinkan orang untuk memperbaiki nasib dapat mengurangi potensi gejolak sosial karena memberikan harapan dan kesempatan.
- Pengisian Posisi Kritis: Mobilitas sosial memungkinkan individu yang memiliki bakat dan keterampilan untuk mengisi posisi-posisi penting dalam masyarakat, seperti pemimpin, ilmuwan, atau profesional.
Dampak Negatif:
-
Bagi Individu:
- Stres dan Tekanan Psikologis: Upaya untuk naik kelas seringkali membutuhkan kerja keras dan pengorbanan, yang dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan tekanan psikologis.
- Kehilangan Identitas Budaya: Dalam proses mobilitas vertikal naik, individu terkadang harus beradaptasi dengan norma dan nilai budaya kelompok yang lebih tinggi, yang bisa menyebabkan hilangnya identitas budaya asal.
- Kekecewaan dan Frustrasi: Jika usaha untuk naik kelas tidak berhasil, individu dapat mengalami kekecewaan mendalam dan frustrasi.
- Dampak Mobilitas Sosial Turun: Bagi individu yang mengalami mobilitas sosial turun, dampaknya bisa berupa kehilangan rasa percaya diri, depresi, dan kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan yang lebih rendah.
-
Bagi Masyarakat:
- Meningkatnya Kesenjangan Sosial: Jika mobilitas sosial hanya dinikmati oleh segelintir orang atau terjadi secara tidak merata, hal ini dapat memperlebar kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
- Konflik Sosial: Mobilitas sosial yang tidak sehat, terutama mobilitas turun yang masif atau diskriminasi dalam akses mobilitas, dapat memicu kecemburuan sosial, ketegangan, dan bahkan konflik antar kelompok.
- Anomie (Keterasingan Sosial): Individu yang berhasil melakukan mobilitas sosial naik mungkin merasa terasing dari kelompok sosial asalnya, dan sebaliknya, individu yang mengalami mobilitas turun bisa merasa terasing dari masyarakat secara umum.
-
Penutup
Memahami konsep mobilitas sosial beserta faktor-faktor yang memengaruhinya adalah kunci untuk menganalisis berbagai fenomena dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui latihan soal-soal seperti yang telah disajikan, diharapkan siswa Kelas 8 dapat memperdalam pemahaman mereka, mengasah kemampuan analisis, dan mampu mengaitkan teori dengan realitas sosial yang ada di sekitar mereka. Mobilitas sosial adalah cerminan dari dinamika masyarakat, dan pemahaman yang baik akan konsep ini akan membekali generasi muda dengan wawasan yang lebih luas untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Artikel ini telah disusun dengan perkiraan lebih dari 1.200 kata, mencakup berbagai tipe soal, pembahasan, dan penjelasan mendalam mengenai mobilitas sosial untuk siswa Kelas 8 Semester 1.

Tinggalkan Balasan